Tradisi di Bulan Muharram, ratusan orang pendekar Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Batanghari Pusat Madiun. Minggu malam (23/07/2023), menghitam di kawasan Kampus Universitas Graha Karya Muara Bulian.
Dari berbagai ranting dan rayon se_cabang Batang Hari, mengikuti prosesi Wisuda/Pengesahan Warga Baru Persaudaraan Setia Hati Terate , di gedung aula kampus tersebut. Setidaknya, ada sekitar 130 orang yang akan di sahkan menjadi Warga.
Selain itu, juga tampak hadir Bupati Batanghari yang di wakili Asisten I Setda Batanghari M. Rifa’i. Unsur Forkopimda, dan para pejabat di lingkup Pemda setempat. Kemudian para dewan Pengesah dan Ketua Perwapus PSHT Provinsi Jambi, Kangmas Sutikno, Ketua Koni Batanghari Tandri Saputra, Ketua IPSI Batanghari.
Dalam sambutannya, Ketua Panitia Pelaksana Zamhuri, SE mengatakan. Bahwa dari total 130 orang yang di sahkan sebagai warga baru PSHT tersebut, namun ada juga dari cabang luar yang mengikuti pengesahan di cabang Batanghari, Empat orang diantaranya merupakan warga baru dari Cabang Merangin, dan satu orang berasal dari Cabang Tebo.
“Khusus cabang Batanghari, awalnya terdata sekitar 151 orang yang akan di sahkan sebagai warga PSHT pada tahun 2023 ini. Namun setelah dilakukan seleksi, ada sekitar 125 orang yang memenuhi syarat untuk di sahkan,” kata Zamhuri.
Zamhuri menjelaskan, terdapat berbagai faktor yang membuat puluhan orang siswa PSHT tidak dapat di sahkan pada tahun ini. salah satunya yakni syarat usia, mereka akan mengikuti pengesahan pada tahun depan.
“Selain wajib mnegikuti prosesi latihan fisik maupun kerohanian selama lebih kurang satu tahun sesuai ajaran PSHT. Persyaratan administrasi ataupun syarat usia juga wajib dipenuhi, dan pengesahan ini menjadi tradisi dalam PSHT. Hanya dilaksanakan satu tahun sekali di bulan Muharram atau pada bulan suro,” jelasnya.
Sementara itu Ketua Cabang Batanghari, Sauri, S.Pd meminta kepada seluruh warga baru yang di sahkan tersebut, untuk dapat menjaga dan terus memperkuat rasa Persaudaraan.
“Dalam organisasi, kita di ibaratkan seperti sapu lidi, semakin banyak lidi yang di kumpulkan dan di ikat menjadi satu. Maka akan sangat bermanfaat karena memiliki kekuatan besar. Artinya apa, kita harus saling menguatkan, dan berpartisipasi serta saling bekerjasama,”ujarnya.
Sebab sebagai Organisasi Pencak Silat Terbesar di Indonesia yang berdiri sejak tahun 1922 Silam, di Kota Madiun Jawa Timur ini, dan bahkan sudah berkembang di Manca Negara. Sauri mengingatkan seluruh anggotanya, untuk terus mengimplementasikan ajaran PSHT ditengah masyarakat. Yakni dengan tujuan untuk mendidik Manusia menjadi berbudi luhur, tahu benar dan salah, dan bertaqwa kepada Allah SWT/tuhan yang maha esa. Serta memayu hayuning bawono.