
LENSAINFORMANT.COM, JAMBI – Tim pengabdian Masyarakat Universitas Jambi mengadakan agenda Sosialisasi Penerapan Program Identifikasi Bakat Olahraga Sepakbola Anak Usia 10-15 Tahun Berbasis Software R Programming di PSSI Provinsi Jambi (ASPROV Jambi) pada 16 Juni 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh para pelatih dan perwakilan pengurus ASPROV Jambi.
Pelaksanaan PKM tersebut dilatarbelakangi oleh persoalan bahwa salah satu cabang olahraga yang pouler di Provinsi Jambi adalah Sepakbola. Hampir setiap desa olahraga sepakbola dimainkan oleh kalangan anak-anak maupun kalangan dewasa, namun selama sepuluh tahun terakhir sepakbola provinsi jambi masih gagal menembus Liga 1 dan di Liga 2 dengan tetap bertahan di Liga 3.
Hal ini berarti rendahnya keterampilan pemain sepakbola jambi dibandingkan keterampilan pemain sepakbola liga 1, liga 2, dan pemain nasional. Dengan demikian perlu adanya upaya untuk mengidentifikasi bakat calon atlet sepakbola Jambi sedari usia dini 10-15 Tahun.Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan calon atlet yang profesional yang benar-benar memiliki bakat di bidang olahraga sepakbola.
Berdasarkan analisis situasi yang sudah dilakukan oleh tim pengabdian Masyarakat, maka perlu adanya upaya mengidentifikasi bakat olahraga sepakbola pada calon-calon atlet usia 10-15 tahun dengan memanfaatkan software R Programming. Mohd.
Adrizal selaku Ketua Tim pelaksanaan PKM mengemukakan bahwa “Permasalahan mitra yang kami temukan berdasarkan analisis situasi di ASPROV Jambi ialah meliputi 2 bidang permasalahan prioritas yaitu:
1) Permasalahan dalam bidang sosialisasi. Permasalahan di bidang ini adalah belum diketahuinya software R Programming yang dapat mengidentifikasi bakat sepakbola pada calon-calon atlet usia dini di PSSI Provinsi Jambi. Pemanfaatan teknologi dalam mendeteksi bakat sepakbola belum diketahui dan tersosialisasikan.
2) Permasalahan dalam bidang manajemen. Pada bidang ini permasalahan yang ditemukan adalah belum adanya penerapan manajemen program identifikasi bakat sepakbola pada calon-calon atlet usia dini yang dilakukan oleh PSSI Provinsi Jambi dalam pelaksanaan seleksi atlet sepakbola muda Provinsi Jambi.” Pungkas Dosen Prodi Pendidikan Olahraga dan Kesehatan UNJA tersebut.
Menurut Reza Hadinata, yang merupakan Sekretaris ASPROV Jambi, Solusi yang ditawarkan oleh tim PKM untuk mengatasi permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya yaitu:
1) Mensosialisasikan penggunaan software R Programming untuk pengidentifikasian bakat calon atlet pada PSSI Provinsi Jambi. Pelaksanaan ini akan menghasilkan luaran berupa Modul program identifikasi bakat sepakbola Berbasis Software R Programming.
2) Selanjutnya turun ke lapangan bersama mitra (PSSI Provinsi Jambi) untuk melakukan proses identifikasi bakat sepakbola pada calon atlet-atlet muda usia dini. Pelaksanaan ini akan menghasilkan luaran berupa data kuantitatif bakat sepakbola yang kemudian dapat diolah menjadi artikel ilmiah pengabdian masyarakat.